This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Senin, 03 Maret 2008

Ejakulasi Dini

Dokter Bobby Yth,

Saya adalah seorang karyawati pada suatu BUMN di Padang, ibu dari dua orang anak. Usia saya 38 tahun. Dok, belakangan ini saya sering urang-uringan kepada suami. Karena dia jarang sekali memberikan kepuasan di 'tempat tidur', dia sering ejakulasi dini ketika kami berhubungan.

Sebenarnya saya kasihan padanya, tapi saya juga menderita batin. Belum apa-apa sudah ejakulasi dini. Bagaimana ini dok, saya tak ingin kondisi seperti ini akan mengganggu keharmonisan rumah tangga kami Tolong dok, apa yang mesti kami lakukan agar kami tetap bisa menjalin kemesraan. Trims.


Ny. Ir

di Padang



Ibu IR yth

Ada beberapa teori penyebab ejakulasi dini:
1. kebiasaan mencapai orgasme dan ejakulasi secara tergesa-gesa sebelumnya.
2. kurang berfungsinya serotonin, suatu bahan neurotransmitter yang berfungsi menghambat ejakulasi.
3. gangguan kontrol syaraf yang mengatur peristiwa ejakulasi.

Ejakulasi dini dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan berat ringannya, yaitu:
1). Ejakulasi dini ringan, berarti: ejakulasi segera terjadi setelah hubungan seksual berlangsung dalam beberapa kali gesekan yang singkat.
2). Ejakulasi dini sedang, berarti ejakulasi langsung terjadi setelah penis masuk ke vagina.
3). Ejakulasi dini berat, menunjukkan ejakulasi yang langsung terjadi begitu penis menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Bahkan pada sebagian kecil pria dengan ejakulasi dini berat, sudah bisa mengalami ejakulasi sebelum penisnya menyentuh kelamin wanita bagian luar.

Tetapi apapun jenis ejakulasi dini yang terjadi, pria yang mengalaminya sama merasa tidak puas karena ejakulasi terjadi dalam waktu sangat singkat di luar kehendaknya sehingga hubungan seksual harus berakhir. Di pihak lain, wanita pasangannya juga sama, merasa tidak puas.

Sebagaimanapun berat - ringannya, yang pasti ejakulasi dini mengakibatkan hubungan seksual berlangsung tidak harmonis. Pada ejakulasi dini, ketidakharmonisan bahkan disebabkan karena ketidakpuasan pada kedua belah pihak. Pria yang mengalami ejakulasi dini merasa tidak puas karena hubungan seksual berlangsung sangat singkat di luar kehendaknya. Walaupun dapat mencapai orgasme, pria yang mengalami ejakulasi dini juga merasa sangat kecewa karena tidak mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Apalagi kalau pasangannya mengungkapkan kekecewaan dalam bentuk reaksi yang menyalahkan penderita.

Lebih jauh, reaksi yang muncul adalah perasaan takut atau khawatir setiap akan melakukan hubungan seksual. Perasaan ini justru akan semakin memperburuk keadaan ejakulasi dini. Kalau keadaan ini terus berlangsung, maka pada akhirnya pria itu dapat mengalami disfungsi ereksi.

Wanita yang mempunyai pasangan mengalami ejakulasi dini pada umumnya tidak dapat mencapai orgasme karena hubungan seksual segera berakhir. Kekecewaan yang muncul selanjutnya dapat berubah menjadi kejengkelan disertai perasaan takut setiap akan melakukan hubungan seksual. Akibat lebih jauh dapat berupa hilangnya dorongan seksual dan dispareunia.

Pada ejakulasi dini yang berat, juga terjadi hambatan kehamilan karena sperma tidak sempat masuk melalui vagina akibat ejakulasi yang terjadi sebelum hubungan seksual berlangsung. Hambatan hamil menjadi masalah baru lagi yang semakin memperburuk masalah yang timbul akibat ejakulasi dini.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini : dengan sex therapy dan dengan operasi syaraf. Cara pertama telah banyak dilakukan dan memberikan hasil yang cukup baik. Tetapi cara kedua walaupun pernah dilakukan di negara tertentu, sampai kini ternyata tidak populer dan tidak banyak digunakan.

Sex therapy, yang dilakukan untuk mengontrol ejakulasi dilakukan dengan bantuan istri. Pada dasarnya cara ini dilakukan melalui beberapa langkah.
Langkah I : istri melakukan masturbasi terhadap suami yang menderita ejakulasi dini dengan posisi suami berbaring terlentang, sampai suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi.
Langkah II : pada saat suami merasa ingin orgasme dan ejakulasi, istri melakukan penekanan pada penis dengan menggunakan ibu jari, telunjuk dan jari tengah, selama beberapa detik untuk menghambat terjadinya ejakulasi.
Langkah III : istri melakukan masturbasi terhadap suami sampai terjadi ereksi yang cukup, lalu segera memasukkannya ke dalam vagina dalam posisi istri di atas tanpa melakukan gerakan. Bila suami merasa akan ejakulasi, istri segera mengangkat tubuhnya dan melakukan penekanan pada penis seperti pada langkah kedua. Selanjutnya rangsangan dengan masturbasi diulang lagi, dan dilanjutkan dengan hubungan seksual seperti di atas.
Langkah IV : dilakukan setelah beberapa hari melakukan latihan di atas. Pada langkah ini, suami diizinkan melakukan tekanan untuk mempertahankan ereksinya selama melakukan hubungan seksual dengan posisi istri di atas.
Langkah V dilakukan bila suami sudah lebih mampu mengontrol ejakulasi. Pada langkah ini pasangan dapat melakukan hubungan seksual dengan posisi samping. Kalau dengan posisi ini suami mampu menahan ejakulasi, maka hubungan seksual dapat dilakukan dalam posisi suami di atas.

Latihan tersebut diharapkan tetap dilakukan selama 6-12 bulan setelah itu, dan kapan saja diperlukan. Tetapi cara ini tidak selalu mudah dilakukan karena beberapa alasan, seperti: ketertutupan pihak pria terhadap istrinya, tiadanya komunikasi dan kerjasama suami istri dalam masalah seksual, serta perasaan enggan atau malas untuk melakukan latihan karena harus membuang waktu dan dianggap tidak praktis.

selain itu coba melakukan senam "kegel" (mengatup dan membuka dubur) biasanya dalam waktu 12-18 minggu akan memberi hasil.


Cara pengobatan lainnya ialah cara operasi terhadap syaraf yang mengontrol terjadinya peristiwa ejakulasi.
Untuk lebih jelas, anda bisa berkonsultasi lebih lanjut ke dokter spesialis andrologi

0 komentar: