This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Kamis, 27 Maret 2008

Keperawanan

Dokter Bobby Yth,

Dua bulan lagi saya akan married dengan pria yang dijodohkan oleh orangtua saya. Karena dia mapan dan kelihatannya bisa menjadi calon suami saya, saya nurut saja dijodohkan dengannya. Yang membuat saya risau, kata kawan-kawan, kalau tanda kita perawan, maka akan mengeluarkan darah perawan pada malam pertama. Apa benar itu dok? Kalau tak keluar darahnya, apakah juga bisa disebut perawan. saya sendiri masih perawan ting-ting alias belum pernah berhubungan intim dengan siapapun. Mohon penjelasannya dok Trims.


Nona Ita in somehere


Nona ita yang berbahagia.Keperawanan menurut masyarakat memang identik dengan selaput dara yang berdarah ketika pertama kali melakukan hubungan seksual. Padahal faktanya, selaput dara merupakan jaringan otot yang tidak mengandung pembuluh darah. Jadi, robeknya selaput dara tidak selalu akan mengeluarkan darah. Darah yang keluar biasanya diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah di sekitar vagina. Juga kurang tepat jika kita mengidentikkan keperawanan dengan selaput dara yang sobek atau berdarah. Selaput dara bisa saja sobek bukan karena hubungan seksual. Keperawanan lebih kepada makna psikologis-fisik-sosial seseorang yang belum berhubungan seksual atau yang sudah berhubungan seksual.


Padahal faktanya secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.

* Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena terlalu rapuh. Beberapa jenis olahraga seperti berkuda, bela diri, bersepeda dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput dara. Apalagi kalau selaput daranya termasuk jenis yang rapuh.
* Kelewat elastis
Tidak adanya bercak darah di malam pertama mungkin saja disebabkan belum robeknya selaput dara karena sifatnya sangat elastis. Harap diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa elastisitas selaput dara memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali berhubungan seksual. Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut melahirkan!
* Darah tidak banyak
Atau bisa saja sebenarnya keluar bercak darah, tapi karena sangat sedikit sehingga tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang yang mengira kalau selaput dara robek akan keluar banyak darah. Padahal karena sedemikian tipisnya, selaput dara yang robek tidak selalu menyebabkan keluar darah dalam jumlah banyak.
* Tidak punya selaput dara
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya penelitian tentang selaput dara secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog ditemukan beberapa perempuan yang sejak lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada kasus ini keberadaan selaput dara tidak selalu membuktikan bahwa perempuan belum pernah melakukan hubungan seksual masih teruji kegadisannya.

MACAM-MACAM BENTUK SELAPUT DARA
Ternyata tidak hanya tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput dara pun mempunyai bentuk dengan derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda-beda. Semuanya bersifat individualmisalnya

* Annular Hymen, selaput melingkari lubang vagina.
* Septate Hymen, selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka.
* Cibriform Hymen, selaput ini juga ditandai beberapa lubang yang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak.
* Introitus, pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, bisa saja lubang selaputnya membesar, namun masih menyisakan jaringan selaput dara.

Dengan diketahuinya berbagai bentuk selaput dara seperti di atas, maka hilangnya keperawanan di malam pertama yang tidak didahului dengan keluarnya bercak darah menjadi semakin jelas. Walaupun perdarahan di malam pertama bisa menjadi bukti bahwa wanita tersebut masih perawan (virgin), tapi tidak tertutup kemungkinan beberapa wanita yang lihai dan sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual, masih tetap mengeluarkan bercak darah karena sisa selaput dara yang terluka, sehingga ia terkesan masih virgin.

Pendek kata, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Seorang wanita yang selaput daranya robek karena olahraga dan tidak mengeluarkan darah di malam pertama, apakah bisa dicap sudah tidak gadis lagi? Sedangkan di sisi lain, ada wanita yang "lebih beruntung", walaupun sudah berhubungan seksual berulang kali namun di malam pertama masih keluar darah karena adanya sisa selaput dara yang terluka. Apakah adil pelabelan perawan dan tidak perawan pada kasus di atas. Sekali lagi, keperawanan adalah masalah kepercayaan. Bila kehidupan rumah tangga sudah sedemikian bahagianya, kenapamasih memusingkan darah yang tidak "tertumpah" di malam pertama? Mitos tentang selaput dara memang tidak semuanya sesuai fakta.

Sebenarnya yang paling tahu apakah nona ita masih perawan atau tidak adalah Tuhan dan nona ita sendiri..wassalam

0 komentar: