This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Selasa, 25 Desember 2007

PAP Smear

Dok,saya ibu dengan 1 orang anak berusia 30 tahun,.kata teman-teman saya pada usia seperti ini saya harus melakukan pemeriksaan pap smear biar gak kena kanker..Cuma saya gak ngerti,bisa gak dijelasin dok..makasih sebelumnya

Ny.P..PAdang

Ibu P yang berbahagia..pap smear merupakan salah satu metoda deteksi dini kanker mulut rahim. Kanker leher rahim adalah penyakit kanker yang menyerang leher rahim perempuan. Jumlah penderita kanker leher rahim di Indonesia sekitar 200 ribu setiap tahunnya dan menduduki peringkat kedua setelah kanker payu dara. Kanker leher rahim pada stadium dini seringkali tidak menimbulkan gejala apapun dan sering belum menimbulkan perubahan yang nyata dari mulut rahim.

Gejala-gejala yang timbul pada kanker leher rahim adalah:

· Perdarahan sesudah senggama

· Perdarahan spontan

· Keputihan berbau

· Rasa tidak nyaman saat senggama.

Perempuan-perempuan yang mempunyai resiko terkena penyakit kanker leher rahim adalah:

  1. Perempuan menikah atau melakukan hubungan seksual pada usia muda (usia kurang dari 17 tahun). Karena perempuan muda memiliki mulut rahim yang belum matang, ketika hubungan seks terjadi gesekan yang dapat menimbulkan luka kecil, yang dapat mengundang masuknya virus.
  2. Sering berganti-ganti pasangan seks. Sering ganti pasangan seks dapat membuat perempuan dapat menderita infeksi di daerah kelamin, sehingga dapat mengundang virus HPV dan herpes genitalis.
  3. Perempuan yang sering melahirkan. Resiko ini tidak berdiri sendiri, melainkan dikaitkan dengan trauma persalinan, perubahan hormonal, dan nutrisi selama kehamilan.
  4. Perempuan perokok memiliki resiko dua kali lebih besar dari perempuan bukan perokok. Karena rokok akan menghasilkan zat karsinogen yang menyebabkan turunnya daya tahan lokal didaerah serviks.

Upaya pencegahan yang paling utama adalah menghidarkan diri dari faktor resiko diatas,

Deteksi dini kanker leher rahim adalah upaya yang dilakukan untuk memeriksa keadaan leher rahim sedini mungkin sehingga keadaan leher rahim dapat diketahui lebih awal dan apabila terdapat kelainan dapat diatasi sesegera mungkin. Ada beberapa cara untuk melakukan deteksi dini kanker leher rahim, salah satunya adalah Tes Pap (Pap smear). Tes Pap ini merupakan satu pemeriksaan yang dianjurkan sebagai skrining terhadap kanker leher rahim. Tes pap ini merupakan pemeriksaan sitologi dengan tingkat sensitivitas menengah (cukup baik) dan relatif murah.

The American Cancer Society merekomendasikan pemeriksaan tes pap dilakukan setiap dua hingga tiga tahun sekali, dengan catatan ada riwayat hasil tes pap minimal negatif untuk dua kali berturut-turut. Usia mulai pertama kali melakukan tes pap adalah lima tahun setelah melakukan hubungan seksual secara aktif, atau berusia 25 tahun. Idealnya, enam bulan setelah berhubungan seksual seorang perempuan perlu melakukan pap smear. Dengan tes ini, perubahan kecil pada sel-sel di leher rahim yang mengarah pada keganasan, bisa terdeteksi. Tetapi apabila ingin lebih aman dan nyaman lakukanlah tes pap sekali setiap tahun atau sesuai petunjuk dokter. Jangan menunggu adanya keluhan baru ke dokter/bidan.

Pengobatan kanker leher rahim sangat tergantung pada berat ringannya penyakit atau orang awam mengenalnya sebagai stadium. Pada stadium awal, maka jalan operasi biasanya menjadi pilihan pertama. Sedangkan untuk modalitas pengobatan, seperti: radiasi (penyinaran) dan khemoterapi (pemberian obat-obat kanker), dilakukan untuk kasus yang sudah dalam stadium lanjut.

Namun untuk kasus-kasus tertentu, misalnya kasus dengan tumor yang besar dan stadium lanjut, serta mencegah menjalarnya kanker, dilakukan pengobatan gabungan seperti: operasi dan radiasi, operasi dan khemoterapi, radiasi dan khemoterapi, dan operasi, radiasi, dan khemoterapi…

Nah semoga penjelasannya cukup bikin ibu mengerti ya….

0 komentar: