This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Rabu, 12 Desember 2007

Keputihan pada anak

Dokter, anak saya perempuan berusia 5 tahun. Akhir-akhir ini celana dalam bekas pakainya sering terlihat kotor, seperti bekas noda keputihan, tetapi warnanya agak kekuningan.

Pertanyaan saya.

  1. Apakah anak kecil bisa mengalami keputihan?
  2. Apakah penyebabnya
  3. Bagaimana cara pengobatannya?

Atas kesediaan dokter menjawab, saya ucapkan terima kasih.


Ny.Ina

Padang

Jawab:

Keputihan bisa terjadi pada siapa saja. Termasuk pada balita, bahkan bayi. Keputihan, adalah semua cairan yang keluar dari vagina selain darah.Keputihan dibedakan menjadi dua, yaitu keputihan normal dan patologis atau penyakit. "Jadi, tidak semua keputihan adalah penyakit. Pada anak pun, keputihan normal juga bisa terjadi." Cara membedakannya adalah Pada keputihan normal, jumlahnya sedikit. Sedangkan keputihan penyakit, jumlahnya lebih banyak. Warna putih jernih untuk keputihan normal dan kuning, cokelat, kehijauan, bahkan kemerahan pada keputihan penyakit. keputihan normal, bau yang ditimbulkan tidak menyengat dan khas. Pada keputihan penyakit, bau yang ditimbulkan bisa asam, amis, atau bahkan busuk. Pada keputihan normal cairan yang keluar biasanya agak lengket, sedangkan pada keputihan penyakit, cairannya bisa cair atau putih kental seperti kepala susu. Pada bayi atau anak, yang menjadi penyebab keputihan antara lain adalah kurangnya kebersihan daerah sekitar vagina dan lubang dubur,sekitar 70 % kasus disebabkan oleh hal ini.Terbanyak disebabkan bakteri coli yang berasal dari feses (tinja) terjadi terutama kalau cebok arahnya dari belakang ke depan sehingga bakteri dari feses terbawa ke daerah kemaluan. Jadi membersihkan harusnya arahnya dari depan ke belakang. Penyebab lain yang sering adalah bakteri streptokokus dan stapilokokus yang ditularkan melalui tangan dari daerah mulut dan kerongkongan,Kebiasaan anak yang duduk sembarangan oleh karena dareah kemaluannya belum menutup sempurna, maka mudah saja jamur, bakteri, dan benda asing masuk ke daerah itu. ,atau Menahan buang air kecil karena asyik bermain,akibatnya, air kencing menetes sedikit-sedikit yang membuat daerah itu rawan iritasi, lembap, dan gatal, Pakaian kotor, popok basah,Pakaian / celana yang terlalu ketat. Bahan kimia kosmetik, sabun, detergen yang menimbulkan iritasi.Jadi pencegahan dan pengobatannya meliputi kebersihan daerah sekitar kelamin dan dubur, hindari celana yang ketat dan lembab.Pengobatan tergantung dari penyebab yang bisa diketahui dari pemeriksaan langsung atau dengan pembiakan.

Mudah-mudahan pertanyaan ibu telah terjawab

0 komentar: