This is a free and fully standards compliant Blogger template created by Templates Block. You can use it for your personal and commercial projects without any restrictions. The only stipulation to the use of this free template is that the links appearing in the footer remain intact. Beyond that, simply enjoy and have fun with it!

Minggu, 14 Oktober 2007

ASI

Dok, usia kandungan saya sekarang sudah memasuki bulan kedelapan. Ini adalah anak pertama saya, oleh karena itu saya begitu antusias menunggu kelahirannya. Saya begitu ingin memberikan yang terbaik buat anak saya ini, termasuk pemberian ASI (air susu ibu) selama 2 tahun (bukan hanya eksklusif), tetapi saya sekarang merasa bingung dengan keadaan payudara saya. Kebetulan saya dengan adik ipar hamil secara berbarengan, oleh karena itu saya sering membandingkan keadaan kami berdua, termasuk keadaan payudara. Adik ipar saya itu sewaktu hamil payudaranya tumbuh subur dan besar dan pada bulan ke tujuh ASI-nya sudah keluar sehingga membasahi BH. Akan tetapi kenapa keadaan saya jauh berbeda ya, Dok.

Payudara saya walaupun terlihat lebih besar tetapi tidak sebesar adik ipar dan walaupun sekarang sudah masuk bulan ke delapan ASI saya belum keluar. Apa ada yang salah, Dok? Pertanyaan saya:

1. Apakah ukuran payudara yang kecil otomatis akan memperkecil produksi ASI juga?

2. Apa yang harus dilakukan agar ASI saya maksimal, mengingat sebulan lagi saya melahirkan?

3. Apakah aman mengonsumsi obat seperti Pro ASI dan Lancar ASI selama masih dalam keadaan hamil?

4. Apakah keadaan saya normal?

Tolong saya Dokter, karena saya ingin sekali memberikan ASI buat anak saya sampai umur 2 tahun. Apalagi saya ibu rumah tangga yang tidak bekerja sehingga memiliki banyak waktu untuk anak saya.

Alina,Solok

IBU Alina yang berbahagia.

Ukuran payudara tidak berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas ASI; payudara yang kecil tetap mempunyai kelenjar susu yang cukup untuk memproduksi ASI sesuai yang dibutuhkan oleh bayi. Payudara yang besar sering mempunyai bantalan lemak yang banyak, sedangkan kelenjarnya mungkin sama dengan kelenjar pada payudara yang kecil. Yang lebih berpengaruh terhadap jumlah dan kualitas ASI adalah manajemennya. Sering menyusui dan mengosongkan payudara dapat menjamin kecukupan ASI untuk bayi ibu.

Agar ASI maksimal, selain memperhatikan asupan gizi yang seimbang dengan protein dilebihkan sedikit, ibu perlu minum yang cukup (lebih dari 2 liter per hari). Segera susui bayi ibu dalam waktu 30 menit pascasalin (penyusuan dini), dan jangan biarkan bayi ibu diberi asupan cairan lain seperti air putih, air tajin, bahkan susu formula yang sering diberikan oleh pihak rumah sakit pada bayi baru lahir. Jangan takut ASI akan tidak mencukupi kebutuhan bayi ibu. Biasanya 3 hari pertama ASI masih sedikit dan berat badan bayi akan turun. Hal ini adalah biasa, tidak perlu menjadikan ibu merasa ASI-nya kurang. Bayi baru akan naik lagi berat badannya sekitar seminggu. Jangan takut bayi menangis, meskipun kebanyakan bayi menangis karena lapar, belum tentu ia menangis karena ASI tidak cukup. Kemudian biasakan memberi ASI sekehendak bayi, tanpa dijadwal.

Mengonsumsi obat-obatan tersebut boleh saja, namun yang lebih penting adalah penyusuan dini, gizi dan minum ibu yang cukup selama masa menyusui, menyusui tanpa dijadwal dan pengosongan payudara yang teratur.

Kalau yang ibu rasakan itu adalah kecemasan seorang ibu yang ingin memberikan hal terbaik pada bayinya, maka ibu dalam keadaan normal.

0 komentar: