Dok,Saya seorang perempuan berusia 20 tahun. saya penngen nanya dok ,kenapa ya a setiap kali datang bulan, saya mengalami nyeri di bawah perut dan bagian kewanitaan sampai-sampai tidak bisa beraktivitas. Selain itu siklus haid kadang tidak teratur. Terima kasih sebelumnya dok.
Rina,Lubuk alung
JAWAB :
Mabk rina yang baik...Dismenorea atau nyeri haid merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan. Gangguan ini sifatnya subyektif karena berat dan intensitasnya sukar dinilai. Istilah dismenorea hanya dipakai bila nyeri haid demikian hebatnya, sehingga memaksa penderita untuk beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitasnya sehari-hari selama beberapa jam atau beberapa hari.
Dismenorea dibagi atas :
1. Dismenorea primer ( esensial, intrinsik, idiopatik ) adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa adanya kelainan pada organ reproduksi . Dismenorea primer biasanya terjadi pada tahun pertama atau kedua setelah haid yang pertama (menarche), umumnya pada usia 15 – 25 tahun dan akan hilang pada usia akhir 20-an atau awal 30-an. Rasa nyeri timbul sebelum atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam, kadang beberapa hari. Sifat rasa nyeri berupa kejang, biasanya terbatas pada perut bagian bawah tapi dapat menyebar ke pinggang dan paha. Dapat pula disertai rasa mual, muntah, diare, sakit kepala, mudah tersinggung dan sebagainya.
2. Dismenorea sekunder ( ekstrinsik ), yaitu dismenorea yang berhubungan dengan kelainan ginekologi baik kelainan anatomi maupun proses patologi pada organ pelvis. Dismenorea ini biasanya terjadi beberapa tahun setelah haid pertama atau pada usia 25-an. Nyeri ini timbul beberapa hari sebelum hingga beberapa hari setelah haid.
faktor lain yang memegang peranan sebagai penyebab dismenorea primer antara lain faktor kejiwaan pada gadis yang emosionalnya belum stabil terutama bila belum mendapat pemahaman yang baik tentang haid; faktor konstitusi seperti anemia, penyakit menahun dan sebagainya yang dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri; faktor endokrin mempunyai hubungan dengan kontraktilitas otot rahim.
Sama seperti dismenorea primer, penyebab dismenorea sekunder juga belum diketahui dengan pasti dan diduga disebabkan oleh kelainan ginekologi seperti endometriosis, adenomiosis, kista ovarium, mioma uteri, radang pelvis dan dapat pula disertai dispareunia(nyeri pada saat berhubungan), kemandulan dan perdarahan abnormal.Makan makanan sehat, istirahat yang cukup dan olah raga juga berguna mengurangi rasa sakit.
Obat yang bersifat analgesik dapat diminum untuk mengurangi rasa sakit. Jika nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bagian bawah. Penggunaan obat agar disesuaikan dengan anjuran pemakaian untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, sedangkan terapi hormonal dan terapi dengan obat/ tindakan lainnya dilakukan atas saran dokter. Semoga bermanfaat ya mbak

0 komentar:
Posting Komentar